Selain tabungan, industri perbankan juga menyediakan tempat penyimpanan uang yang disebut deposito. Terdapat berbagai jenis deposito yang dapat dipilih diantaranya deposito berjangka dan deposito on call. Setiap jenis deposito memiliki keunggulan dan manfaat masing-masing. Selengkapnya tentang dasar hukum, pengertian, keuntungan, dan jangka waktu dari kedua deposito tersebut, akan dijelaskan di bawah ini. 

Baca Juga: Mengenal Prinsip Sistem Perbankan Syariah

Dasar Hukum 

Di Indonesia, aturan tentang deposito perbankan diatur Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek terkait lembaga perbankan, termasuk deposito, khususnya Pasal 21 yang menjelaskan tentang deposito.

Dalam konteks deposito, Undang-undang perbankan mengatur berbagai hal seperti definisi deposito, hak dan kewajiban antara bank dan nasabah deposito, serta perlindungan bagi nasabah deposito. Selain itu, peraturan turunan seperti peraturan Bank Indonesia (PBI) juga turut mengatur lebih rinci mengenai tata cara pengelolaan deposito oleh bank dan hak serta kewajiban nasabah deposito.

Deposit atau simpanan yang ditempatkan pada bank biasanya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk memastikan keamanan dan kepercayaan nasabah terhadap sistem perbankan. LPS menjamin simpanan nasabah hingga batas tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Inilah Peran dan Fungsi Lembaga Otoritas Perbankan di Indonesia

Deposito Berjangka 

Deposito berjangka merupakan produk investasi perbankan yang banyak diminati oleh masyarakat khususnya kalangan nasabah. Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui deposito untuk menyimpan uang, padahal deposito memegang peranan penting bagi industri perbankan. 

Deposito berjangka salah satu jenis investasi yang memiliki jangka waktu tertentu mulai dari 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Nasabah tidak bisa mencairkan dananya hingga jangka waktu yang ditetapkan di awal. Pencairan jenis deposito ini baru dapat dicairkan pada saat jangka waktu yang dipilih oleh nasabah berakhir. 

Deposito berjangka memiliki setoran saldo awal yang perlu nasabah bayarkan. Nilai setoran awal deposito tentunya berbeda-beda tergantung dari kebijakan masing-masing bank. 

Selain untuk menyimpan uang, deposito juga memiliki dua fungsi lainnya yakni fungsi internal dan eksternal. Fungsi internal, deposito dapat mendukung segala kegiatan dan operasional bank karena menjadi salah satu sumber modal utama bank yang mudah dalam pemanfaatannya karena memiliki jangka waktu. 

Deposito berjangka juga memiliki fungsi untuk memenuhi segala kebutuhan modal bank serta menjaga kondisi likuiditas sebuah bank. Pasalnya, kebutuhan modal kerja dalam sebuah bank harus selalu dipenuhi setiap waktu mengingat fungsi bank sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan uang dari masyarakat dalam bentuk kredit maupun sebagai lembaga pemberi kredit. 

Sedangkan fungsi eksternal, deposito berfungsi sebagai lembaga yang bergerak di bidang jasa dimana dapat mempermudah arus pembayaran uang. Di negara berkembang, lembaga keuangan seperti bank sangat diharapkan dapat berkontribusi di level yang jauh lebih tinggi guna membantu perekonomian nasional.

Baca Juga: Bank Digital di Indonesia dan Tantangan ke Depan

Keuntungan Deposito Berjangka 

Keuntungan deposito berjangka adalah memiliki suku bunga dengan nilai lebih tinggi dibandingkan produk simpanan perbankan lainnya. Deposito berjangka memiliki resiko yang minim sehingga populer di kalangan nasabah yang ingin menginvestasikan uangnya. Nilai suku bunga deposito dapat mencapai tiga kali lipat lebih besar dari bunga tabungan. Berikut beberapa manfaat deposito jenis berjangka:

  • Dapat dijadikan investasi

Deposito dapat dijadikan investasi karena nasabah tidak diharuskan untuk membayar tagihan setiap bulannya. Nasabah hanya cukup membayar pada awal setoran, selanjutnya nasabah dapat menikmati hasil dari bunga investasi pada saat jatuh tempo jangka waktu yang ditetapkan pada awal pembukaan deposito. Anda juga dapat menambah jumlah setoran setiap bulannya, serta akan mendapatkan hasil akhir yang lebih besar. 

  • Suku Bunga Yang Tinggi

Suku bunga yang ditawarkan oleh deposito berjangka cukup tinggi yakni berkisar antara 3% hingga 5% per tahun. Investasi ini cocok untuk keperluan di masa depan, tanpa perlu khawatir soal kerugian, profit pun dapat diperoleh dengan mudah.

  • Minim Resiko Kerugian

Deposito berjangka tidak terpengaruh oleh sistem pergerakan pasar. Sehingga kecil kemungkinan nasabah akan mengalami kerugian. Deposito juga berbeda dengan jenis instrumen investasi lain, seperti saham yang nilainya dapat berubah-ubah setiap waktu. 

Kekurangan deposito berjangka dapat terpengaruh inflasi atau naiknya harga barang dan jasa secara drastis dan terjadi secara terus menerus. Meskipun pengembaliannya tidak terlalu tinggi, akan tetapi produk simpanan ini banyak diminati oleh investor karena menawarkan suku bunga tetap.

Baca Juga: Mengenal Prinsip Kehati-hatian Industri Perbankan Indonesia

Deposito On Call

Deposito on call adalah deposito yang dapat diambil kapanpun nasabah menginginkan. Namun sebelum mencairkan ada baiknya nasabah memberikan informasi minimal 1-3 hari sebelumnya kepada pihak bank. Deposito jenis ini tidak ditawarkan secara bebas, karena pencairannya membutuhkan proses administrasi panjang. Deposito on call ditawarkan kepada nasabah dengan simpanan dalam jumlah besar. 

Jangka waktu deposito on call bervariasi, mulai dari 3 hingga 30 hari. Pendeknya durasi inilah yang membedakan dengan jenis deposito lainnya. Adapun standar bagi nasabah deposito on call merupakan nasabah prioritas di bank yang bersangkutan dan memiliki simpanan minimal Rp 50 juta sampai Rp 100 juta.

Baca Juga: Ini Modus Pelaku Kredit Fiktif di Sektor Perbankan

Keuntungan Deposito On Call

  • Menyimpan Dana yang Aman

Selain sarana menyimpan dana yang aman, deposito on call juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa terkena security breach.

  • Dapat Diambil sewaktu-waktu

Deposito on call diberikan oleh bank kepada nasabah yang mendapatkan privilege tertinggi. Dapat diambil kapan pun waktunya serta dapat diakses melalui kartu ATM di mana pun dan kapan pun layaknya tabungan. 

  • Tingkat Bunga Tinggi 

Keuntungan lainnya dari deposito on call adalah tingkat suku bunganya dapat dinegosiasikan. Nantinya, bank juga akan menyediakan informasi tentang batasan bunga maksimum bagi deposito Anda. 

  • Deposito Dapat Diambil Dalam Kurs Lain

Manfaat lainnya dari skema deposito on call dapat diambil dalam kurs valas lain. Contoh, Anda menyimpan dengan kurs rupiah. Pada saat penarikan bisa diambil dalam kurs mata uang lainnya, seperti USD, Dolar Singapura, Yen, Won, dan berbagai valas lainnya sesuai kebutuhan. 

  • Investasi Terbaik

Dengan memiliki beragam kemudahan, deposito on call bisa menjadi strategi investasi terbaik. Jenis deposito satu ini juga bisa digunakan untuk melakukan investasi kurs. 

Baca Juga: Kasus Pembobolan Bank, Salah Siapa?

Kesimpulan 

Deposito berjangka adalah salah satu bentuk investasi perbankan yang populer, dengan jangka waktu yang telah ditentukan dan suku bunga yang cenderung lebih tinggi dibandingkan produk simpanan bank lainnya. Deposito berjangka memberikan keuntungan suku bunga yang stabil dan tinggi. Namun disisi lain, deposito berjangka rentan terhadap inflasi. 

Sementara itu, deposito on call memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada nasabah. Meskipun suku bunga lebih rendah dibandingkan deposito berjangka, deposito on call dapat ditarik kapan saja. Deposito jenis ini ditawarkan kepada nasabah dengan jumlah simpanan yang besar atau nasabah prioritas, serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Memilih antara deposito berjangka dan deposito on call tergantung pada preferensi dan kebutuhan nasabah. Jika stabilitas dan suku bunga yang tinggi penting bagi Anda, deposito berjangka mungkin menjadi pilihan yang baik. Namun, jika Anda membutuhkan akses cepat terhadap dana dan fleksibilitas dalam penarikan, deposito on call mungkin lebih sesuai.

Baca Juga: Perkembangan Hukum Perbankan di Indonesia