Isu perubahan iklim akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi tantangan global yang menuntut setiap negara untuk melakukan transisi menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Sektor energi merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi GRK, terutama melalui pembakaran bahan bakar fosil untuk kebutuhan listrik dan industri. Oleh karena itu, upaya untuk beralih ke energi terbarukan menjadi agenda penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. 

Air adalah sumber energi terbarukan yang paling potensial di dunia, dengan memanfaatkan energi air yang terdapat di sungai, danau, atau bendungan. Kita dapat mengubahnya menjadi teknologi generator hidroelektrik yang mampu menghasilkan energi listrik ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta dapat memenuhi kebutuhan energi kita sehari-hari. 

Mengenal Hidroelektrik

Air merupakan salah satu jenis sumber Energi Baru Terbarukan (EBT), sebagaimana telah disebutkan dalam Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (UU Energi). Air sebagai sumber daya berkelanjutan, memiliki peran yang potensial untuk dikembangkan menjadi energi kinetik yang dapat diubah menjadi energi listrik ramah lingkungan. Hidroelektrik merupakan teknologi yang dirancang untuk memanfaatkan potensi air sebagai sumber energi listrik, energi hidroelektrik menjadi salah satu jenis energi terbarukan yang paling banyak dimanfaatkan secara global. Hal ini tidak terlepas dari karakteristiknya yang berkelanjutan serta lebih ramah lingkungan.

Secara umum, hidroelektrik dimanfaatkan dengan cara menggerakan turbin energi kinetik untuk menghasilkan listrik. Proses pemanfaatan ini, meliputi tahapan:

  1. Pembangkitan Energi
    Tahap awal dimulai dengan mengalirkan air dari bendungan menuju turbin. Perputaran turbin ini menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. 
  2. Penyimpanan Energi
    Air yang tertampung di bendungan berperan sebagai cadangan energi. Saat kebutuhan listrik meningkat, turbin dijalankan lebih cepat guna memproduksi daya tambahan. Sebaliknya, ketika kebutuhan menurun, air tetap disimpan untuk digunakan di waktu lain. Mekanisme ini menjaga efisiensi serta ketersediaan energi sesuai permintaan.
  3. Distribusi Energi
    Setelah listrik dihasilkan, energi tersebut dialirkan melalui jaringan transmisi berupa kabel dan menara listrik. Dari sistem ini, listrik kemudian masuk ke pusat distribusi sebelum akhirnya sampai ke konsumen.

Sehingga, dari hasil pemanfaatan tersebut menunjukan bahwa, air sebagai salah satu sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) memiliki potensi besar dalam mendukung kebutuhan energi yang berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi hidroelektrik. Dengan proses tersebut, hidroelektrik mampu menyediakan listrik ramah lingkungan sekaligus menjaga kestabilan pasokan energi.

Manfaat Hidroelektrik 

Energi hidroelektrik menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan dengan energi berbasis bahan bakar fosil. Dengan mengoptimalkan ketersediaan air yang melimpah, energi ini berpotensi menjadi solusi efektif dalam menekan emisi gas rumah kaca, hal ini disebabkan karena hidroelektrik tidak melalui proses pembakaran bahan bakar fosil. Sehingga, hidroelektrik dapat hadir sebagai solusi dalam menanggulangi efek Gas Rumah Kaca (GRK) yang menjadikanya hidroelektrik sebagai energi ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi udara. 

Selain memiliki manfaat dalam menekan produksi CO2 yang menjadi faktor utama timbulnya GRK. Hidroelektrik juga memiliki banyak manfaat,  di antaranya:

  1. Penggunaannya Tidak Terbatas
    Tenaga hidroelektrik termasuk kategori energi terbarukan karena memanfaatkan air sebagai sumber daya yang tidak terbatas dan dapat digunakan terus-menerus tanpa menimbulkan polusi maupun dampak negatif terhadap lingkungan.
  2. Efisien dan Ekonomis
    Hidroelektrik merupakan salah satu metode termurah serta paling efisien untuk menghasilkan listrik. Dalam jangka panjang, biaya produksi listrik dari tenaga air cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit fosil.
  3. Fleksibel dalam Penggunaan
    Pembangkit listrik tenaga air memiliki keunggulan dalam mengatur aliran air sesuai kebutuhan. Dengan demikian, produksi listrik dapat ditingkatkan saat permintaan tinggi atau dikurangi ketika konsumsi rendah.

Baca juga: Strategi Pemerintah dalam Mengembangkan Ekosistem Hidrogen sebagai Sumber Energi Bersih

Tantangan dalam Pemanfaatan Hidroelektrik

Meskipun memiliki manfaat dalam mengendalikan emisi karbon penyebab GRK dan memiliki fleksibilitas dan efisien dalam penggunaanya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hidroelektrik kerap menghadapi tantangan dalam menjalani transisi menjadi EBT. Berikut tantangan yang umumnya terdapat dalam melakukan pemanfaatan hidroelektrik sebagai EBT, meliputi:

  1. Terganggunya Ekosistem Sungai
    Pembangunan bendungan untuk hidroelektrik dapat menghalangi ikan menuju lokasi berkembang biak, mengganggu rantai makanan, serta menyebabkan hilangnya habitat tepi sungai dan akses satwa terhadap air.
  2. Investasi Awal yang Mahal
    Pembangkit listrik tenaga air membutuhkan biaya awal besar karena harus membangun bendungan, namun lebih ekonomis dalam jangka panjang karena tidak memerlukan bahan bakar.
  3. Berisiko Banjir
    Jika bendungan didirikan di wilayah tinggi, terdapat potensi bahaya besar bagi kota-kota yang berada di bawahnya. Walaupun konstruksinya dirancang kokoh, risiko tetap ada. Contohnya adalah runtuhnya Bendungan Banqiao akibat curah hujan ekstrem dari topan, yang menelan korban hingga 171.000 (seratus tujuh puluh satu ribu) jiwa.

Dengan demikian, hidroelektrik sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, efisien, dan berpotensi besar dalam mendukung transisi energi bersih. Namun, pemanfaatannya tetap perlu memperhatikan tantangan seperti dampak ekosistem, biaya awal tinggi, dan risiko bendungan, sehingga dibutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang berkelanjutan agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.***

Baca juga: Pentingnya Kampanye EBT untuk Dorong Penggunaan Energi Bersih di Indonesia

Daftar Hukum:

  • Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (UU Energi).

Referensi:

  • Mengoptimalkan Potensi Sumber Daya Air dengan Generator Hidroelektrik. Pilar Energi.  (Diakses pada tanggal 08 Agustus 2025 pukul 15.17 WIB).
  • Pengertian Energi Hidroelektrik Manfaat dan Jenis-Jenisnya. Tirto. (Diakses pada tanggal 08 September 2025 pukul 15.38 WIB).
  • Peran Hidro dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca. Zona EBT. (Diakses pada tanggal 08 September 2025 pukul 16.39 WIB).
  • Keuntungan & Kerugian Energi Hidroelektrik. Universitas Medan Area. (Diakses pada tanggal 08 September 2025 pukul 16.52 WIB).