Rare disease (Penyakit langka) merupakan jenis penyakit yang memiliki jumlah kasus sangat sedikit atau jarang ditemukan pada populasi umum, diperkirakan terdapat lebih dari 7.000 jenis penyakit langka yang memengaruhi sekitar 8 hingga 10 persen dari total populasi global. Hal ini berarti hanya terdapat 500 juta manusia di dunia yang mengidap penyakit langka. Menurut dr. Dian K. Nurputra, Sp.A. yang dilansir dari laman Liputan6, dijelaskan bahwa penyakit langka merupakan penyakit yang berkaitan langsung dengan DNA manusia, sehingga respons tubuh dari yang menerima penyakit tersebut berbeda-beda. 

Regulasi Terapi Sekretom

Pasal 123 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (UU Kesehatan) telah mengamanatkan salah satu prosedur untuk penyembuhan dan pemulihan penyakit dengan menggunakan metode terapi berbasis sel dan/atau sel punca. Terapi sel merupakan prosedur yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional, yang bertujuan untuk membentuk sel darah pada pasien. Sedangkan sel punca merupakan sel yang memiliki kemampuan berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh guna memperbaiki jaringan yang rusak. Namun, dalam Pasal 135 ayat (1) UU Kesehatan terapi berbasis sel hanya dapat dilakukan apabila terbukti keamanan dan manfaatnya. 

Salah satu jenis tetapi berbasis sel berdasarkan ketentuan Pasal 383 ayat (1) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (PP Kesehatan) adalah menggunakan metode sekretom. Dalam Pasal 13 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Sel Punca dan/atau Sel (Permenkes 32/2018), mendefinisikan sekretom sebagai suatu produk dari sel punca dan/atau sel yang mengandung faktor pertumbuhan, sitokin dan struktur membran yang terdiri dari mikrovesikel dan eksosom. Sekretom sendiri dapat berasal dari diri sel punca dan/atau sel milik pasien maupun pendonor. 

Oleh karenanya, berdasarkan regulasi yang ada, terapi berbasis sel termasuk sekretom, telah mendapat pengakuan secara hukum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan peraturan turunannya. Akan tetapi, terapi ini hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional di fasilitas pelayanan kesehatan dan harus memenuhi syarat keamanan dan bermanfaat.

Mekanisme Terapi Sekretom dalam Merangsang Jaringan Tubuh yang Rusak

Metode terapi sekretom ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh, sistem kekebalan tubuh. Proses kerja dari sel punca/sel dalam terapi sekretom bekerja dengan berbagai mekanisme, seperti:

  • Meningkatkan komunikasi antar sel
    Sekretom berperan sebagai pengantar sinyal antar sel dengan menyampaikan pesan biologis yang dibutuhkan tubuh dan dapat berkoordinasi dalam merespon rasa nyeri.
  • Mempercepat regenerasi jaringan
    Dalam proses perbaikan jaringan, sekretom menstimulasi sel-sel di sekitarnya agar berkembang dan berdiferensiasi menjadi sel-sel baru sesuai kebutuhan, sehingga dapat memperbaiki serta meregenerasi jaringan yang mengalami kerusakan.  
  • Menekan Peradangan
    Dalam prosesnya menekan terjadinya perluasan peradangan pada jaringan tubuh, terapi sekretom berfungsi sebagai anti inflamasi yang dapat mengurangi peradangan dan kerusakan jaringan secara berkelanjutan.
  • Memodulasi Sistem Imun
    Terapi sekretom dapat membantu menyeimbang respon imunitas tubuh.

Kemudian, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Visozo dan Renganath, sebagaimana telah dilansir dalam laman Regenic, penelitian tersebut menunjukkan bahwa terapi sekretom dapat berperan dalam membantu meminimalisir tingkat peradangan dan memperbaiki kondisi jaring dalam tumbuh yang telah rusak. 

Baca juga: Mengenal Terapi RNA sebagai Inovasi Dunia Kesehatan

Terapi Sekretom dalam Mengobati Penyakit Langka

Sekretom memiliki manfaat dalam membantu memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan menjaga sistem kekebalan tubuh. Terdapat beberapa jenis penyakit langka yang dapat disembuhkan dengan menggunakan metode sekretom, diantaranya:

  • Fibrosis Sistis
    Fibrosis sistis merupakan penyakit yang diakibatkan oleh penumpukan lendir di dalam tubuh yang mengalami penebalan dan lengket, sehingga menyebabkan tersumbatnya paru-paru dan sistem pencernaan. Dalam mengobati penyakit ini, terapi sekretom berperan dalam mengurangi peradangan yang dapat merusak paru-paru dan pencernaan, serta dapat memperbaiki kerusakan pada epitel pernapasan.
  • Autoimmune Disease
    Autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh kembali menyerangan sel, jaringan, atau organ tubuh sehat lainnya. Terapi Sekretom dapat membantu menekan reaksi imun berlebihan dan dapat menyeimbangkan respon imun tubuh.
  • Wilson Disease
    Penyakit wilson merupakan salah jenis kelainan genetik yang menyebabkan tubuh mengalami keracunan zat tembaga, yang menyerang fungsi organ hati (liver). Dalam mengobati penyakit wilson, terapi sekretom bermanfaat dalam membantu menormalkan metabolisme tembaga dalam tubuh dan memulihkan fungsi hati akibat kerusakan yang telah terjadi. 

Dengan demikian, terapi sekretom merupakan salah satu bentuk terapi berbasis sel yang telah diakui secara hukum di Indonesia. Sekretom, yang berasal dari sel punca atau sel donor, berfungsi memperbaiki jaringan rusak, menekan peradangan, dan menjaga keseimbangan sistem imun. Dalam hal ini, sekretom memiliki potensi sebagai alternatif memperbaiki kondisi jaringan tubuh yang rusak dan menstabilkan sistem imunitas tubuh.***

Baca juga: Apakah Produk Bioteknologi Dilindungi oleh HKI?

Daftar Hukum:

  • Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (UU Kesehatan).
  • Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan  (PP Kesehatan).
  • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Sel Punca dan/atau Sel (Permenkes 32/2018).

Referensi:

  • Inilah Beberapa Penyakit Langka di Dunia. Alodokter. (Diakses pada tanggal 04 Juli 2025 pukul 10.38 WIB)
  • Mengenal Penyakit Langka dan Karakteristik Umumnya. Liputan6. (Diakses pada tanggal 04 Juli 2025 pukul 10.44 WIB)
  • Terapi Sel Punca Masa Depan Pengobatan Regeneratif. Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta. (Diakses pada tanggal 04 Juli 2025 pukul 11.06 WIB)
  • Cara Kerja Terapi Secretome. Mitra Keluarga.  (Diakses pada tanggal 04 Juli 2025 pukul 13.16 WIB)
  • Apa itu Secretome Mengenal Peran Pentingnya dalam Dunia Biologi. Jakarta Stem Cell Center.  (Diakses pada tanggal 04 Juli 2025 pukul 14.43 WIB)
  • Peran Secretome dalam Mengurangi Peradangan Kronis. Regenic. (Diakses pada tanggal 04 Juli 2025 pukul 14.39 WIB)
  • Terapi Secretome Mengobati Penyakit Langka. Klikdokter. (Diakses pada tanggal 04 Juli 2025 pukul 15.36 WIB)