Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) di tahun 2022, Indonesia mencatat lebih dari 408 ribu kasus dan sebanyak 242 ribu kasus kematian akibat penyakit ini. Tingginya angka tersebut pun menjadi alarm keras bagi dunia kesehatan nasional untuk memperkuat upaya pencegahan, salah satunya melalui teknologi deteksi dini. Deteksi dini kanker berperan penting dalam menurunkan angka kematian dan meningkatkan tingkat kesembuhan pasien, karena semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar peluang pengobatan yang berhasil. 

Seiring kemajuan teknologi, berbagai inovasi telah dikembangkan untuk mendeteksi kanker secara lebih akurat, efisien, dan juga terjangkau. Kini, teknologi deteksi dini tidak hanya terbatas pada laboratorium rumah sakit besar di ibu kota, tetapi telah menjangkau masyarakat luas melalui pendekatan berbasis kecerdasan buatan (AI), alat portable, hingga metode skrining mandiri. Pemerintah Indonesia juga semakin menyadari urgensi ini dengan meluncurkan kebijakan dan regulasi yang mendukung strategi nasional penanganan kanker.

Perkembangan Teknologi Deteksi Dini Kanker

Deteksi dini kanker telah mengalami perkembangan pesat berkat inovasi teknologi yang semakin canggih. Jika dahulu deteksi hanya mengandalkan pemeriksaan manual seperti biopsi dan pap smear, kini telah hadir teknologi seperti Liquid Biopsy, Imaging Molekuler, hingga Analisis Genetik yang dapat mendeteksi perubahan molekuler dalam darah atau jaringan jauh sebelum gejala muncul. Beberapa teknologi yang telah digunakan antara lain:

  1. Mammogram – Teknologi sinar-X dosis rendah yang digunakan untuk mendeteksi kanker payudara secara dini.
  2. Ultrasonografi (USG) – Menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mencari tumor di area tubuh tertentu.
  3. Magnetic Resonance Imaging (MRI) – Memanfaatkan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail dari organ tubuh.
  4. Virtual Colonoscopy – Teknologi non-invasif yang menggunakan sinar-X dosis rendah untuk mendeteksi kanker usus besar.
  5. Imunohistokimia (IHK) – Metode validasi diagnosis kanker payudara yang lebih spesifik dengan analisis molekuler.

Teknologi-teknologi yang dikembangkan ini telah membantu meningkatkan efektivitas deteksi kanker, memungkinkan intervensi lebih awal, dan memberikan peluang kesembuhan yang lebih tinggi bagi pasien.

Inovasi Teknologi Berbasis AI untuk Deteksi Kanker

Kecerdasan buatan (AI) telah membawa sejumlah revolusi dalam dunia medis, termasuk dalam deteksi dini kanker. Salah satu inovasi yang menarik adalah Cerviray AI, sebuah teknologi yang dirancang untuk mendeteksi kanker serviks dengan tingkat akurasi tinggi, yakni dengan sensitivitas 93% (sembilan puluh tiga persen) dan tingkat spesifisitas 89% (delapan puluh sembilan persen). Teknologi ini telah diimplementasikan di beberapa fasilitas layanan kesehatan di Asia dan terbukti mempercepat proses skrining dan menurunkan beban kerja tenaga medis.

Software Artificial yang digunakan Cerviray AI menggunakan gambar serviks pasien yang ditangkap oleh perangkat untuk secara otomatis menunjukkan kemungkinan tingkat keparahan atau status penyakit. Hasil yang telah dianalisis oleh server AI segera dikirim ke tenaga ahli sebagai data tambahan untuk membuat diagnosis yang diperlukan dengan akurat. Cerviray AI ini diproduksi oleh perusahaan AI di bidang kesehatan asal Korea Selatan yatu AIDOT Inc.

Selain dari penggunaan AI, Indonesia juga mulai mengenalkan pendekatan skrining mandiri HPV DNA, di mana perempuan dapat melakukan swab secara mandiri di rumah tanpa harus mengunjungi fasilitas kesehatan. Teknologi ini memungkinkan individu untuk mengambil sampel sendiri dan mengirimkannya ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut. Dengan pendekatan ini, lebih banyak orang dapat melakukan pemeriksaan secara mandiri, meningkatkan akses terhadap deteksi dini, dan mengurangi angka kematian akibat kanker serviks.

Baca juga: Masa Depan Terapi Gen di Indonesia, Harapan Baru untuk Penyakit Genetik

Regulasi dan Dukungan Pemerintah Terhadap Inovasi Teknologi Medis

Menyadari pentingnya deteksi dini dalam mengendalikan beban kanker nasional, pemerintah Indonesia pun meluncurkan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Kanker Tahun 2023-2030. Rencana ini menekankan pendekatan preventif, salah satunya melalui skrining masif dan pemanfaatan teknologi modern. Dilansir dari laman sehatnegeriku Kementerian Kesehatan, terdapat 6 (enam) strategi utama yang dirancang untuk memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan pengelolaan kanker di Indonesia, di antaranya melalui:

  1. Pencegahan dan promosi kesehatan;
  2. Deteksi dini dan skrining melalui HPV DNA;
  3. Diagnosis dan pengobatan;
  4. Peningkatan surveilans, penelitian, dan inovasi. 

Dukungan ini juga mencakup pelatihan tenaga kesehatan, penyediaan alat skrining HPV DNA secara gratis, serta integrasi data skrining ke dalam sistem informasi kesehatan nasional (SATUSEHAT). 

Upaya pemerintah ini sebagai langkah dalam implementasi Pasal 337 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (“UU Kesehatan”) yang menegaskan peran penting pemerintah dalam mendorong inovasi teknologi di bidang kesehatan, bahwa:

“Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab mendorong dan memfasilitasi keberlanjutan inovasi Teknologi Kesehatan serta memastikan keamanan, kemanfaatan, khasiat, dan mutu produk inovasi Teknologi Kesehatan dalam rangka melindungi masyarakat.”

Dengan adanya regulasi ini, pemerintah memiliki kewajiban untuk tidak hanya mendorong pengembangan teknologi, tetapi juga memastikan bahwa produk-produk inovasi berbasis teknologi dan AI dapat aman, bermanfaat, dan berkualitas tinggi bagi masyarakat. Kebijakan ini membuka peluang bagi industri kesehatan untuk terus berinovasi, sekaligus memastikan bahwa layanan kesehatan berbasis teknologi dapat diakses secara luas dan digunakan sesuai standar keselamatan yang ketat.***

Baca juga: Mengenal Terapi RNA sebagai Inovasi Dunia Kesehatan

Daftar Hukum:

Referensi:

  • Indonesia Fact Sheets 2022. Global Cancer Observatory. (Diakses pada 13 Mei 2025 pukul 09.12 WIB).
  • Pyridam Farma Hadirkan Alat Deteksi Kanker Serviks Berbasis AI. MediaIndonesia. (Diakses pada 13 Mei 2025 pukul 09.17 WIB).
  • RS Dharmais dan BD Perkuat Skrining Kanker Serviks dengan HPV DNA. Antaranews. (Diakses pada 13 Mei 2025 pukul 09.22 WIB).
  • Indonesia Luncurkan Rencana Nasional untuk Penanganan Kanker. Sehatnegeriku Kementerian Kesehatan. (Diakses pada 13 Mei 2025 pukul 09.23 WIB).