Profesi hukum di era digital tentu tidak sama dengan profesi yang dialami oleh generasi sebelumnya. Kemajuan teknologi informasi membawa dampak perubahan terhadap profesi hukum salah satu profesi advokat. Terjadinya transformasi digital ternyata dapat menciptakan efisiensi, meningkatkan kemampuan, meningkatkan wawasan, dan meningkatkan hubungan dengan klien.

Hasil yang dapat dirasakan langsung oleh seorang advokat adalah diotomatisasi tugas-tugas sehari-hari dan memungkinkan pertemuan jarak jauh dengan klien. Namun, terdapat peluang besar bagi firma hukum untuk melakukan transformasi lebih lanjut, serta menghasilkan firma hukum modern yang menggunakan teknologi untuk keuntungan mereka dan klien mereka.

Pesatnya pertumbuhan dalam bidang teknologi hukum (LegalTech) dalam beberapa tahun terakhir telah menciptakan sejumlah perangkat lunak dan platform khusus bagi pengembangan profesi hukum, salah satunya perangkat lunak dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) untuk memberikan wawasan baru kepada pengacara. 

Dikutip dari website www.notarize.com, sedikitnya ada empat manfaat profesi hukum dari transformasi digital. 

  1. Otomatisasi: Mckinsey Global Institute mencatat bahwa 23% pekerjaan yang dilakukan oleh pengacara dapat diotomatisasi, mulai dari pengajuan dokumen, penandatanganan kontrak, hingga pemeriksaan dokumen. Berkat kemajuan teknologi seorang pengacara tak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Hal ini akan menghilangkan sebagian beban dari pengacara dan staf junior.
  2. Keamanan: Penting bagi firma hukum untuk memprioritaskan keamanan dalam transformasi digital mereka. Dalam Laporan Survei Teknologi Hukum ABA tahun 2021, 25% firma hukum pernah mengalami pelanggaran data dalam satu tahun terakhir. Laporan tersebut mencatat bahwa hanya sekitar separuh firma hukum yang memiliki kebijakan keamanan, dan dalam beberapa kasus, tidak memiliki staf yang berdedikasi untuk mengelola keamanan informasi. 
  3. Pengalaman Pelanggan: Teknologi dapat memberikan keunggulan bagi firma hukum dalam menghadapi pelanggan yang telah menggunakan saluran online di banyak aspek kehidupan mereka. Pelanggan mungkin lebih memilih untuk berbagi dokumen secara digital, atau mengadakan konferensi video daripada mengunjungi firma hukum secara langsung. Penting bagi firma hukum untuk memahami elemen mana yang memberikan manfaat terbesar bagi pelanggannya. Misalnya, pengacara litigasi dapat menggunakan perangkat lunak yang memungkinkan pembagian bukti jarak jauh dan pernyataan online. 
  4. Kecerdasan Buatan: Teknologi dapat memberi wawasan lebih dari apa yang dapat mereka peroleh dari sekedar dokumen. Ada solusi yang tersedia yang menggunakan pemrosesan bahasa alami untuk “membaca” dokumen — menemukan masalah, perbedaan, dan bahkan pemalsuan. Perangkat lunak canggih yang digerakkan oleh AI juga dapat membantu pengacara membangun kasus atau merestrukturisasi kontrak dengan cara yang tidak dapat mereka lakukan atau dalam waktu singkat.

Baca Juga: Peraturan Perlindungan Data Pribadi Dalam E-Commerce