Tekanan (pressure) atau stres (stress) lazim dialami manusia dalam menjalani kehidupan. Kedua kondisi ini normal terjadi terhadap setiap manusia. Secara psikologi kondisi ini terjadi lantaran dipicu oleh berbagai persoalan seperti keluarga, pekerjaan, atau lainnya.

Tekanan lebih dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal yang akan selalu bersifat memberi tekanan kompresif terhadap diri kita. Sebaliknya stres lebih dipengaruhi oleh faktor internal yang ada pada diri manusia itu sendiri.

Stres akan sangat bergantung pada bagaimana kita mengelolanya. Jika kita mengelolanya ke arah yang tepat, maka akan berdampak positif terhadap diri kita sendiri. Namun jika sebaliknya, stres akan menjadi persoalan bagi diri sendiri, bahkan orang lain yang ada disekitar.

Secara umum, pengelolaan tekanan dan stres yang tepat dapat berdampak positif dan menjadi kekuatan untuk menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. Jika tepat menempatkan kedua keadaan tersebut, maka diri dapat berkembang menjadi lebih tangguh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan  dalam diri manusia; 

  1. Faktor Lingkungan

Lingkungan adalah faktor pertama yang berpotensi memicu adanya tekanan. Linkungan keluarga, lingkungan sekitar, sekolah atau kampus, lingkungan kerja atau bisnis, dan lingkungan media sosial memiliki potensi ketidakpastian yang merupakan salah satu pemicu terjadinya tekanan.

  1. Faktor Organisasi

Faktor organisasi merupakan salah satu turunan dari faktor lingkungan, di mana organisasi merupakan bentuk yang lebih terstruktur dari suatu lingkungan.

Beberapa bentuk tekanan yang berasal dari faktor organisasi, antara lain:

  • tuntutan tugas yang berkaitan dengan pekerjaan, seperti tekanan untuk menghindari kesalahan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mendesak;
  • tuntutan peran yang berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi;
  • tuntutan antarpribadi, seperti hubungan dengan rekan kerja, tidak adanya dukungan dari rekan kerja dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat menyebabkan tekanan, terutama diantara pekerja yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
  1. Faktor Pribadi

Faktor pribadi merujuk pada kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang yang juga dapat memunculkan tekanan dan stres.

Dalam menghadapi tekanan dan stres dalam kehidupan, kita harus memiliki pijakan atau dasar yaitu keyakinan yang positif. Keyakinan yang positif akan berdampak terhadap pola pikir yang positif dan mental yang positif yang akan mempengaruhi bagaimana kita memberikan reaksi melalui sikap yang ditunjukkan dengan perilaku.

Keyakinan yang Positif

Keyakinan yang positif merupakan dasar pola pikir dan pola mental positif yang akan memberikan dampak terhadap perilaku dan sikap manusia secara umum.

Ada 4 cara membangun keyakinan yang positif, yaitu;

  • meyakini bahwa tidak ada yang kebetulan jika keadaan tertentu harus kita alami.
  • meyakini bahwa setiap tekanan selalu mengandung pembelajaran atau hikmah.
  • menghadapi dan menyelesaikan tekanan, stres dan tantangan meskipun sangat
  • Meyakini bahwa kebahagiaan adalah tanpa syarat karena bisa jadi tekanan muncul berdasarkan bahwa bahagia memiliki standar atau syarat

Pola Pikir yang Positif

Pola pikir yang positif berpengaruh terhadap perilaku karena kita bertindak berdasarkan apa yang kita pikirkan.  Pola pikir yang positif dapat dibangun melalui:

  1. kerja sama dengan orang terdekat kita
  2. kolaborasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan.
  3. dukungan atau pertolongan dari pihak lain yang terkadang tidak memiliki kaitan langsung dengan masalah yang sedang dihadapi.
  4. inovasi atau cara baru untuk mengatasi tekanan lama
  5. kreativitas dalam merancang cara baru mengatasi tantangan yang terlihat melahirkan tekanan
  6. adaptasi dalam kondisi apapun tantangan yang menimbulkan tekanan

 

Mental yang Positif

Kecenderungan untuk mengambil dan memilih reaksi yang positif ditunjukkan dengan perilaku yang positif juga. Mental yang positif merujuk pada sikap optimis dalam setiap situasi kehidupan.

Pola pikir dan dan mental yang seimbang dan stabil akan menunjang dalam mengatasi atau mengendalikan tekanan melalui perubahan yang kita lakukan, yaitu:

1.Mengubah Gerakan Tubuh

Fisik dan mental kita saling mempengaruhi. Pada saat perasaan sedang dalam kondisi negatif, secara tidak sadar tubuh akan menanggapinya dengan kondisi yang sama dengan perasaan. Jika emosi sedang tidak stabil, sebaiknya kita mengubah gerakan tubuh kita seperti gerakan tubuh yang biasa kita lakukan dalam kondisi perasaan positif.

2. Mengubah Pemikiran

Kebanyakan dari kita saat menghadapi masalah berfokus kepada masalah, bukan terhadap solusinya. Untuk itu, diperlukan perubahan perspektif yang berbeda saat tekanan datang.

3. Mengubah Keyakinan

Mengubah keyakinan atau kepercayaan dibalik peristiwa yang memicu terjadinya tekanan dengan memberikan makna yang positif terhadap setiap kejadian atau peristiwa yang memunculkan tekanan itu.

4. Perubahan Asupan

Mengubah asupan makanan, yang diartikan sebagai makanan fisik dan ‘makanan’ pikiran yang sangat berpengaruh terhadap perspektif dan perilaku kita dalam menghadapi tekanan. Makanan fisik diartikan sebagai makanan yang kita konsumsi, sedangkan makanan pikiran yaitu berbagai informasi yang kita terima dariberbagai media.

 

Author / Contributor:

 Amaliannisa Putri, S.E.

Secretary

Contact:

Mail       :  amaliannisa@siplawfirm.id

Phone    : +62-21 799 7973 / +62-21 799 7975