Dewasa ini, masalah terkait isu lingkungan semakin banyak dibahas dan ditekankan dalam berbagai hal. Masyarakat dunia semakin menyadari akan pentingnya keberlangsungan lingkungan dengan meningkatnya tuntutan para pemangku kepentingan (stakeholder) yang berfokus terhadap isu lingkungan.

Organisasi khususnya dalam hal ini adalah profit organization yang memang beroperasional untuk menghasilkan laba berupaya untuk menerapkan sistem atau proses reformasi ekonomi yang secara positif mempengaruhi keberlangsungan lingkungan. Hal itu pun akhirnya memunculkan komitmen organisasi dan pemangku kepentingan (stakeholder) atas keuangan berkelanjutan (sustainable finance).

Apa itu keuangan berkelanjutan? 

Keuangan berkelanjutan merujuk pada sebuah proses mempertimbangkan lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, and governance) (ESG) saat membuat keputusan investasi di sektor keuangan yang mengarah pada investasi jangka panjang yang lebih banyak dalam kegiatan dan proyek ekonomi berkelanjutan.

Organisasi dan masyarakat sebagai pemangku kepentingan juga mulai mempertimbangkan untuk melakukan investasi berkelanjutan demi tercapainya keuangan berkelanjutan. Investasi berkelanjutan mencakup berbagai kegiatan, yaitu mulai dari menaruh uang tunai ke dalam proyek energi hijau (green energy projects) hingga berinvestasi di perusahaan yang menunjukan nilai-nilai sosial seperti inklusi sosial atau tata kelola yang baik.

Untuk memastikan bahwa investasi berkelanjutan memberikan hasil sesuai yang diharapkan, Badan Akuntansi Global, International Financial Reporting Standards (IFRS) Foundation membentuk Dewan Standar Keberlanjutan Internasional (International Sustainability Standards Board) untuk membuat peraturan baru guna memvalidasi klaim keberlanjutan.

Sejauh ini telah banyak data yang menunjukkan bahwa bisnis berkelanjutan terbukti memberikan keuntungan yang lebih tinggi kepada investor. Menurut hasil studi Manajer Aset Fidelity dengan melacak kinerja berbagai investasi ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh dunia antara tahun 1970 dan 2014, memperlihatkan bahwa 50% dari investasi tersebut memberikan hasil yang lebih baik dari pasar dan hanya 11% yang memberikan hasil negatif.

Analisis dari BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, menemukan bahwa selama puncak pandemi COVID-19 pada tahun 2020, lebih dari 8 dari 10 dana investasi berkelanjutan memiliki hasil yang lebih baik daripada portofolio saham yang tidak didasarkan pada kriteria ESG.

Hasil penelitian pada situs keuangan Morningstar menunjukkan bahwa perusahaan dengan peringkat ESG yang tinggi membayar dividen yang lebih tinggi kepada pemegang saham dan mengalami kenaikan harga saham yang lebih kuat dalam lima tahun terakhir. 

Sementara itu menurut survei global, konsumen yang mendukung tujuan perusahaan memiliki kemungkinan empat hingga enam kali untuk membeli dari merek perusahaan tersebut. Namun, jika sebuah perusahaan melakukan sesuatu yang tidak mereka setujui, 3/4 responden mengatakan mereka berhenti membeli dari merek tersebut dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Penelitian di Amerika Serikat menemukan 2/3 konsumen di semua umur lebih menyukai untuk membeli dari perusahaan yang memiliki value yang sama dengan mereka. Lalu, terdapat kenaikan mencapai 83% untuk konsumen millennial.

Terdapat berbagai variasi produk keuangan berkelanjutan, salah satunya yaitu green bonds (obligasi hijau). Green bonds adalah obligasi yang secara khusus diperuntukkan untuk mengumpulkan uang untuk proyek-proyek iklim dan lingkungan.

Reuters melaporkan $481,8 miliar dari $859 miliar sustainable investments merupakan green bonds (obligasi hijau) yang mengumpulkan dana untuk proyek lingkungan tertentu.  

Menurut analisis Bloomberg, total nilai investasi ESG akan melebihi $53 triliun pada tahun 2025 yang mana 1/3 dari semua investasi global. Melihat begitu besarnya nominal dan persentase investasi berkelanjutan yang telah beredar, dinilai tingkat keuangan berkelanjutan akan terus bertumbuh.

Baca juga: Laporan Keuangan Tahunan Kunci Menjaga Kepercayaan Investor

Author / Contributor:

mutiaraMarchelina Tivani

Contact:Mail       : @siplawfirm.id

Phone    : +62-21 799 7973 / +62-21 799 7975