Mungkin diantara kita pernah memiliki rasa pesimis akan sesuatu hal atau menganggap orang lain lebih beruntung dibandingkan diri kita. Kondisi ini dapat muncul ketika seseorang diliputi oleh perasaan tidak yakin terhadap potensi dalam diri sendiri. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda harus percaya diri dan selalu berpikir positif terhadap situasi apa pun yang tengah Anda hadapi.
Seorang Motivator Muslim bernama Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya berjudul “Terapi Berpikir Positif” mengatakan, berpikir positif bisa menjadi sumber kekuatan ketika kita tengah menghadapi masalah dalam kehidupan. Dia menyebutkan dalam kondisi normal, seseorang sangat mungkin untuk berpikir positif. Namun, kemampuan kita berpikir positif bisa muncul ketika menghadapi permasalahan baik dalam kehidupan maupun masalah pekerjaan.
Dapat dijelaskan bahwa pemikir adalah pembuat pikiran. Pikiran menyebabkan seseorang berpikir. Berpikir membuat konsentrasi. Konsentrasi melahirkan perasaan. Perasaan melahirkan perbuatan. Perbuatan menghasilkan sesuatu. Jika kita benar-benar ingin membuat perubahan dalam hidup, ubahlah persepsi kita.
Tulisan dibawah ini akan menjelaskan definisi Pemikir, Pikiran dan Berpikir.
- Pemikir adalah orang yang meletakkan pikiran diakalnya. Inilah sumber segala sesuatu. Seorang pemikir dapat menentukan keinginannya, kemudian merealisasikan dengan perbuatannya. Seorang pemikir bebas memilih, apakah ia akan berpikir negatif atau positif di dalam akalnya.
Contoh, seorang petani dapat menentukan hasil dari cocok tanamnya. Ia dapat menentukan sendiri benih yang akan disemaikan, selanjutnya menyirami bibit dan merawatnya sampai mendatangkan hasil. Jika ia menginginkan buah anggur, maka ia harus menyemai benih anggur.
Sama seperti pemikir. Dialah yang menentukan dan memilih jenis pikiran yang akan ditanam di akalnya. Pikiran itu akan membuatnya berpikir, berkonsentrasi, merasakan, bertindak, sampai mendatangkan hasil yang sesuai dengan pikirannya. Jika yang ditanam adalah pikiran negatif, hasilnya akan negatif. Sebaliknya, jika yang ditanam pikiran positif maka hasilnya positif.
- Pikiran adalah segala sesuatu yang dimulai dari pikiran, menjadi kemungkinan, menjadi tujuan, melahirkan perbuatan, selanjutnya menjadi kenyataan. Pikiran positif mengantarkan kita pada penemuan dan kemajuan. Sedangkan berpikir negatif hanya akan menumbuhkan perbuatan negatif dan bisa berujung frustasi.
Salah satu contoh pikiran positif yang mengantarkan pada sebuah penemuan adalah cerita kehidupan Steve Jobs dalam menggawangi perusahaan perangkat elektronik merek Apple. Sama halnya dengan cerita perusahaan kelas dunia Microsoft, perangkat komputer paling populer sejagat raya yang bermula dari ide brilian Bill Gates.
Di era yang serba digital ini lahirlah sosok pemikir luar biasa bernama Elon Musk. Tak hanya dikenal sebagai seorang pengusaha pemilik mobil listrik Tesla, Elon Musk juga dikenal sebagai penemu sains dan teknologi. Bahkan dari buah pikirannya, Elon Musk mendirikan perusahaan pesawat luar angkasa dan SpaceX. Hebatnya lagi, perusahaan milik Elon Musk “Neuralink” memprakarsai penanaman chip pada otak manusia.
Sama halnya dengan kantor SIP Law Firm yang didirikan dari ide dan gagasan pemikiran Safitri Hariyani Saptogino dan Zubaidah Jufri. Saat ini perusahaan yang didirikan oleh dua perempuan hebat ini sudah berkembang merambah bisnis lainnya seperti SIP-R, SIP Corp, SIP Media, SIP Travel, Café Sipresso dan perusahaan catering Fiji’s Kitchen.
- Berpikir. Ketika seseorang memilih pikiran tertentu, negatif atau positif, orang itu akan meletakkan pikiran tersebut dalam otaknya. Akal akan memberikan alasan dan makna yang dibangun berdasarkan berbagai informasi serupa yang telah ada.
Selanjutnya diperlukan berbagai data pendukung pikiran yang ada dalam memori hingga benar-benar menancap dalam hatinya. Dengan demikian, pikiran itu telah siap direalisasikan. Pikiran menciptakan perhatian, konsentrasi, perasaan, serta tindakan dan akibatnya. Poinnya berpikir itu proses akal untuk merealisasikan pikiran.
Berhati-hatilah dalam mengelola berpikir, berkonsentrasi, merasakan, dan bertindak hingga menghasilkan sesuatu. Bisa jadi sesuatu itu bukan mendatangkan manfaat, tapi malah menimbulkan masalah bagi kita.
Berpikir Positif
Selanjutnya dalam buku itu juga membahas tentang bagaimana strategi berpikir positif. Ada tiga poin yang akan kita bahas, yaitu hikmah masa lalu, teladan, dan redefinisi.
- Hikmah masa lalu, atau mengubah cara pandang masa lalu. Dr. Ibrahim Elfiky dalam sebuah buku terapi berpikir positif berkata, “Kita tidak bisa mengubah masa lalu karena ia sudah berlalu. Yang bisa kita ubah adalah mengubah cara pandang terhadap pengalaman dimasa lalu. Dari masa lalu kita dapat memetik pelajaran kemudian membuat perubahan yang diinginkan. Jadi, kita mengubah kenyataan dari masalah menjadi keahlian dan pengalaman berharga.
“Masa lalu adalah gudang yang berisi keahlian, keterampilan dan kebijaksanaan. Tanpa masa lalu, manusia akan terperosok pada kegelapan”.
- Berpikir positif dengan meneladani seseorang. Sejak kecil kita terbiasa meniru orang lain untuk membentuk kepribadian kita. Orang pertama yang kita tiru dan menjadi tempat belajar adalah orang tua. Peniruan ini menyangkut ekspresi wajah, gerak tubuh, nilai-nilai, keyakinan, perilaku dan lain-lain.
Kemudian kita meniru dari lingkungan keluarga. Kita belajar mengungkapkan kata kata dari sekolah guru dan para pimpinan. Terakhir kita belajar dari media informasi yang di dalamnya ada para artis, pembawa acara dan lain-lain.
Sepanjang perjalanan hidup ini kita sering meniru perilaku yang lebih baik. Strategi teladan ini berhubungan erat dengan pembentukan cara pandang, keyakinan dan nilai-nilai yang ada pada seseorang yang kita anggap sebagai figure yang baik dalam bidang tertentu.
Namun, satu-satunya tokoh idola yang selalu saya bayangkan dan selalu memberi arahan di setiap aspek kehidupan saya adalah Rasulullah. Nabi terakhir umat Islam ini patut menjadi teladan karena segala perbuatan dan tindakannya selalu membawa kebaikan dan keberkahan.
- Berpikir positif dengan strategi redefinisi. Pernahkah kita berpikir negatif tentang diri kita atau orang lain menyandangkan negatif pada diri kita, lalu kita meyakini kebenarannya. Maka yang kita akan rasakan negatif pada diri kita.
Untuk mengubah ini coba kita mendefinisikan ulang sesuatu hal yang kita anggap atau orang lain anggap negatif, kita definisikan menjadi positif maka hal itu akan memberikan kekuatan positif pada diri kita.
Baca Juga: Pentingnya Motivasi Semangat Kerja Pada Perusahaan
Author / Contributor:
Kurnia Robiansyah
Contact: Mail : @siplawfirm.id Phone : +62-21 799 7973 / +62-21 799 7975 |