Pasar modal memiliki peran penting sebagai indikator yang dapat digunakan sebagai tolak ukur kemajuan perekonomian sebuah negara sekaligus penunjang ekonomi negara. Namun kerap kita saksikan pergerakan harga saham di pasar modal sangat fluktuatif dan bisa berubah-ubah nilainya dalam waktu singkat dinilai juga dari kondisi ekonomi suatu negara.

Di seluruh negara termasuk Indonesia pasar modal kerap mengalami peningkatan (bullish) atau mengalami penurunan (bearish). Turun naiknya harga-harga saham di pasar modal tercermin dalam pergerakan indeks. 

Faktor Penyebab Naik Turun Harga Saham 

Investasi di pasar saham memiliki risiko tinggi. Namun investasi saham dapat memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Meski demikian kenaikan dan penurunan harga saham dapat menyebabkan kecemasan bagi para investor. Berikut adalah beberapa pengaruh ekonomi yang dapat mempengaruhi pasar modal:

  1. Kondisi Ekonomi Makro

Kondisi ini akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga suatu negara. Saat pertumbuhan ekonomi meningkat, perusahaan-perusahaan biasanya memiliki kinerja yang positif. Faktor ini dapat memicu naiknya harga saham. 

Apabila suku bunga naik dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan membuat harga saham turun. Oleh karena itu, investor perlu memantau kondisi ekonomi makro dan mempertimbangkan dampaknya pada perusahaan yang dimiliki sahamnya.

  1. Kinerja Perusahaan

Bagi perusahaan yang memiliki kinerja positif otomatis harga sahamnya ikut terdorong naik. Kinerja ini dapat dilihat dari peningkatan laba per tahun atau pendapatan perusahaan yang stabil. 

Namun sebaliknya, jika kinerja perusahaan buruk, seperti laba yang menurun atau merugi, harga saham cenderung turun. Penting bagi investor untuk mengecek track record dan pendapatan perusahaan sebelum memutuskan membeli sahamnya. 

  1. Kurs Mata Uang 

Perubahan nilai tukar mata uang ikut mempengaruhi harga saham di pasar modal. Pasalnya, nilai tukar mata uang yang tidak stabil atau penurunan mata uang domestik dapat mempengaruhi kinerja pasar modal.

Pengaruh nilai tukar mata uang akan berdampak terhadap nilai ekspor impor suatu perusahaan. Begitu juga perusahaan yang memiliki utang atau pembiayaan dalam mata uang asing akan terpengaruh oleh perubahan nilai tukar. 

  1. Sentimen Pasar

Sentimen pasar adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika investor optimis terhadap kondisi pasar, maka harga saham cenderung naik. Sebaliknya, jika investor pesimis, maka harga saham cenderung turun.

Sentimen pasar bisa dipengaruhi oleh banyak hal, seperti isu politik, kebijakan pemerintah, atau bahkan rumor-rumor yang tidak berdasar. Oleh karena itu, investor perlu memahami sentimen pasar dan mempertimbangkan dampaknya terhadap saham.

  1. Kondisi Politik dan Geopolitik

Tak hanya kondisi politik dalam negeri, kondisi geopolitik suatu negara ikut mempengaruhi kepercayaan investor dan kinerja pasar modal. Konflik atau perubahan pemerintahan dapat menciptakan ketidakpastian yang mempengaruhi harga aset.

  1. Perkembangan Pasar Saham

Perkembangan pasar saham dapat dipengaruhi oleh harga saham. Jika pasar saham sedang mengalami tren naik, maka harga saham cenderung naik. 

Namun, jika pasar saham sedang mengalami tren turun, maka harga saham cenderung turun. Hal ini dapat terjadi karena investor cenderung mengikuti tren pasar saham, dan jika tren pasar saham sedang naik. 

Penting untuk memahami bahwa pasar modal dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan seringkali interaksi antar faktor tersebut yang mempengaruhi kinerja pasar secara keseluruhan.

Baca Juga: Manfaat dan Resiko Investasi Saham di Pasar Modal