Kontrak elektronik dalam arti hukum e-commerce adalah kontrak atau perjanjian yang dibuat dan dilaksanakan secara elektronik tanpa dokumen atau tanda tangan biasa. Kontrak elektronik dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti membeli barang atau jasa secara online, mendaftar sebagai anggota atau menandatangani dokumen elektronik.

Dalam hukum e-commerce, kontrak elektronik memiliki kekuatan hukum yang sama dengan kontrak konvensional yang ditandatangani secara fisik. Beberapa aspek penting dari kontrak elektronik adalah:

  1. Kesepakatan:

Kontrak elektronik membutuhkan kesepakatan antara para pihak. Kesepakatan dapat dicapai, misalnya dengan menerima ketentuan, mengklik tombol “Saya setuju” atau “Beli”, atau dengan mengambil tindakan lain yang menyatakan persetujuan tegas dari para pihak.

  1. Penawaran dan penerimaan:

Penawaran dan penerimaan kontrak elektronik dapat dilakukan melalui proses online, seperti menambahkan produk ke keranjang belanja dan melakukan pembayaran. Dengan penerimaan penawaran, kontrak dianggap selesai.

  1. Tanda tangan digital:

Tanda tangan digital sering digunakan untuk memastikan keaslian dan integritas kontrak elektronik. Tanda tangan digital menggunakan metode kriptografi untuk memverifikasi identitas mereka yang terlibat dan melampirkan tanda tangan ke dokumen elektronik terkait.

  1. Penyimpanan dan penggunaan dokumen:

Kontrak elektronik juga harus memuat ketentuan tentang penyimpanan dan ketersediaan dokumen elektronik yang relevan. Untuk ini, kontrak elektronik harus disimpan dan tersedia bagi pihak yang berkepentingan. Bergantung pada yurisdiksi yang berlaku, undang-undang perdagangan elektronik sering memuat ketentuan untuk kontrak elektronik, seperti undang-undang perdagangan elektronik atau sejenisnya. Peraturan ini dapat memberikan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi untuk memastikan validitas dan keandalan kontrak elektronik dan untuk melindungi konsumen dan pihak lain yang terlibat dalam transaksi elektronik.

Perlu diingat bahwa kontrak elektronik dapat menimbulkan risiko tertentu, seperti masalah keamanan data atau informasi atau verifikasi identitas. Oleh karena itu penting bahwa para pihak yang terlibat dalam e-commerce memahami dan mematuhi persyaratan hukum yang berlaku dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi kepentingan mereka dalam kontrak elektronik.