Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor. Dalam Pasal 40A ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU 1/2024), pada pokoknya menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab dalam mendorong terciptanya ekosistem digital yang adil, akuntabel, aman, dan inovatif. Salah satu sektor yang terbawa arus perkembangan teknologi informasi, yakni sektor energi sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional. 

Inovasi dari teknologi informasi yang kini diterapkan dalam sektor energi adalah metode Internet of Things (IoT) yang merupakan jaringan perangkat yang saling terhubung dan mampu berkomunikasi melalui internet. IoT memberikan berbagai kemudahan dan efisiensi yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan. Meski demikian, di balik berbagai manfaat tersebut, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi, khususnya dalam hal keamanan sistem dan data.

 

Mengenal Teknologi IoT Beserta Manfaatnya

 

Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang memungkinkan berbagai perangkat saling terhubung melalui jaringan internet, sehingga mempermudah pertukaran data dan meningkatkan efisiensi secara signifikan. IoT menghubungkan berbagai perangkat agar dapat berinteraksi dan bertukar informasi melalui internet. Dalam pengelolaan energi, IoT mencakup penggunaan sensor pintar, alat pengendali, dan meteran cerdas yang mampu memantau serta mengatur konsumsi energi secara otomatis. Informasi yang diperoleh dari perangkat tersebut dapat dimanfaatkan untuk menganalisis pola penggunaan energi, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara menyeluruh.

IoT dalam sektor energi membawa berbagai manfaat penting, terutama dalam meningkatkan efisiensi, menekan biaya operasional, serta mendukung keberlanjutan lingkungan. Melalui penggunaan sensor dan sistem pemantauan real-time, IoT memungkinkan pengaturan konsumsi energi secara lebih efisien dan akurat, sehingga mengurangi pemborosan serta menekan emisi karbon. Teknologi seperti smart meter dan smart grid juga membantu perusahaan dan rumah tangga dalam menghemat biaya dengan mengoptimalkan penggunaan listrik dan air. 

Selain itu, IoT memungkinkan pemeliharaan perangkat secara proaktif melalui deteksi dini terhadap kerusakan, yang dapat menghindarkan kerugian besar akibat gangguan sistem. Dalam hal keamanan, IoT mampu memantau aktivitas abnormal seperti lonjakan listrik atau potensi kebakaran dan memberikan peringatan dini. Tidak hanya itu, teknologi ini juga mendukung integrasi energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, serta menyediakan data real-time yang membantu pengambilan keputusan strategis dalam pengelolaan energi. Secara keseluruhan, penerapan IoT tidak hanya meningkatkan efisiensi dan inovasi di sektor energi, tetapi juga berkontribusi besar terhadap terciptanya sistem energi yang cerdas, hemat, dan berkelanjutan.

 

Penerapan IoT dalam Sektor Energi

 

Berikut beberapa contoh penerapan IoT yang telah terbukti memberikan hasil positif di bidang energi:

  • Smart Grid
    Smart Grid merupakan sistem distribusi listrik modern berbasis IoT yang menggabungkan teknologi digital dengan infrastruktur energi konvensional. Sistem ini menggunakan sensor dan analisis data untuk menyesuaikan distribusi listrik sesuai kebutuhan aktual, sekaligus mendeteksi gangguan secara cepat. 
  • Sistem Pemantauan Kualitas Udara
    Sistem ini menggunakan sensor untuk mengukur tingkat polusi udara dan dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat serta menjadi dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pengendalian polusi udara.
  • Smart Home
    Teknologi rumah pintar memanfaatkan IoT untuk menghubungkan berbagai perangkat rumah tangga dalam satu sistem terintegrasi. Contohnya, sistem pencahayaan otomatis, pengatur suhu ruangan, serta sistem keamanan seperti smart lock dan CCTV berbasis internet
  • Smart Meter
    Smart Meter menggantikan fungsi meteran konvensional dengan teknologi digital yang dapat mencatat penggunaan energi secara otomatis dan memberikan data konsumsi melalui aplikasi. 
  • Smart Street Lighting
    Penerapan IoT juga terlihat pada sistem penerangan jalan pintar yang menggunakan sensor cahaya dan teknologi konektivitas untuk menyesuaikan intensitas lampu secara otomatis. 

Baca juga: Investasi Asing dan Skema Pembiayaan Hijau (Green Financing) dalam Proyek Energi Bersih

 

Tantangan Penerapan IoT dalam Sektor Energi

 

Meskipun teknologi ramah lingkungan menawarkan berbagai manfaat bagi keberlanjutan dan efisiensi energi, proses pengembangannya masih menghadapi sejumlah tantangan yang cukup kompleks. Beberapa hambatan utama dalam penerapan teknologi ini meliputi:

  • Tingginya Biaya Awal
    Sebagian besar teknologi hijau membutuhkan investasi awal yang besar untuk implementasinya. 
  • Keterbatasan Infrastruktur
    Banyak infrastruktur yang ada saat ini belum siap mendukung integrasi teknologi ramah lingkungan. Sebagai contoh, jaringan listrik tradisional masih kesulitan menampung energi terbarukan dalam jumlah besar. 
  • Resistensi terhadap Perubahan
    Baik pelaku industri maupun konsumen seringkali enggan beralih dari teknologi konvensional yang sudah terbiasa digunakan, seperti kendaraan berbahan bakar fosil. 
  • Keterbatasan Teknologi
    Beberapa inovasi ramah lingkungan masih menghadapi kendala teknis, seperti efisiensi yang belum optimal atau keterbatasan dalam penerapan skala besar.
  • Tantangan Regulasi
    Perkembangan teknologi hijau sering kali lebih cepat dibandingkan dengan penyesuaian regulasi yang mengaturnya. 

Dengan demikian, perkembangan teknologi informasi, khususnya melalui penerapan Internet of Things (IoT), telah membawa transformasi besar dalam sektor energi dengan menciptakan sistem yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan. IoT memungkinkan integrasi perangkat pintar seperti smart grid, smart meter, dan smart home, yang mampu memantau, mengatur, dan mengoptimalkan penggunaan energi secara real-time. Penerapan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon, tetapi juga mendukung pengembangan energi terbarukan serta keamanan sistem kelistrikan. Namun, dibalik manfaatnya, penerapan IoT masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti seperti biaya investasi awal yang tinggi, keterbatasan infrastruktur, dan penyesuaian regulasi. Oleh karena itu, diperlukan dukungan kebijakan yang adaptif dan kolaborasi antara pemerintah, industri, serta masyarakat untuk mewujudkan ekosistem energi digital yang inovatif dan berkelanjutan.***

Baca juga: Membangun Ekonomi Hijau: Peran Strategis Carbon Credit dalam Transisi Energi Nasional

 

Daftar Hukum:

  • Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU 1/2024).

Referensi:

  • Tantangan Keamanan pada IoT (Internet of Things). Binus (Diakses pada tanggal 04 November 2025 pukul 15.56 WIB).
  • Pengetahuan Dasar Penerapan IoT Bidang Energi. Cloud Computing (Diakses pada tanggal 04 November 2025 pukul 16.54 WIB).
  • Mengoptimalkan Efisiensi Energi dengan IoT, Solusi Cerdas untuk Rumah dan Bisnis. Business Myeco (Diakses pada tanggal 04 November 2025 pukul 16.56 WIB).
  • Contoh Penerapan IoT di Bidang Energi. XLSmart (Diakses pada tanggal 04 November 2025 pukul 17.41 WIB).
  • Tujuan Teknologi Ramah Lingkungan Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan. Liputan 6 (Diakses pada tanggal 04 November 2025 pukul 17.52 WIB).